Thonsom Pranggono – Dulu Ingin Gabung Militer, Kini PNS
Thonsom Pranggono Kabag Umum dan Perlengkapan Jombang, punya perjalanan karir cukup panjang. Semula, ia punya keinginan bergabung di kemiliteran. Namun ia justru mendapat tugas awal sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Bondowoso.
Lahir di Desa Wonokerso, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, 12 November 1975 lalu. Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Supardi Dibyo Haryono dengan Sukinem ini menghabiskan masa kecil dan pendidikannya di Sragen. Mulai SD, SMP hingga SMA.
”Lulus SDN 2 Wonokerso 1988, melanjutkan ke SMPN 1 Sragen lulus 1991,” kata Thonsom mengawali pembicaraan dengan koran ini, Sabtu kemarin (2/4). Setelah itu dia melanjutkan ke SMAN 1 Sragen lulus 1994. Keinginannya bergabung militer diwujudkannya dengan mengikuti seleksi di TNI AD. ”Jadi waktu itu daftar AKABRI (Sekarang Akmil, Red) ternyata gagal,” imbuh dia.
Semangat untuk bisa masuk ke akademi militer begitu tinggi. Thonsom lantas bercerita kepada orang tuanya, bakal tetap mendaftar di tahun berikutnya. ”Tapi nggak jadi. Setelah bapak kedatangan temannya yang saat itu mendaftar ke STPDN (sekarang IPDN, Red). Lalu bapak tanya sekolah apa itu?” tutur Thonsom sembari meniru gaya omongan bapaknya kala itu.
Setelah dijelaskan panjang lebar, akhirnya dia diminta orang tuanya ikut mendaftar. ”Daripada nganggur. Karena dikasih tahu kalau STPDN itu sekolah camat, akhirnya saya mau. Seleksinya juga hampir sama dengan AKABRI, cuma tes fisik waktu itu nggak ada renang,” ujar bapak empat anak ini.
Singkat cerita, dalam pengumuman seleksi itu dia dinyatakan lolos. Mau tidak mau, rencana mendaftar akademi kemiliteran urung dilaksanakan. ”Sejak saat itu saya kepingin jadi pamong praja,” sambung Thonsom sembari tertawa.
Pendidikannya diselesaikan 1998 dan langsung mendapat tugas pertama di Pemkab Bondowoso. ”Karena masih ikut pegawai pusat, penempatannya ke Bondowoso selama dua tahun,” lanjutnya.
Dua tahun kemudian, baru dia menerima surat pindah tugas. Sayang, keinginannya balik kampung ke Sragen tak terwujud setelah dipindahtugaskan ke Kabupaten Jombang. ”Dipindah ke Jombang ketika itu jadi staf di BKD,” terang dia.
Mulai saat itulah karirnya terus berkembang. Thonsom juga pernah menjadi lurah, sekcam hingga camat dan kabag umum seperti sekarang. Tugasnya di Jombang juga mengantarkan dia bertemu sang istri.
”Alhamdulillah adanya UU otonomi daerah, membuat PNS jadi pegawai daerah. Sekarang melayani sepenuh hati dan tidak ada lagi niat meninggalkan Jombang,” pungkas suami drg Roudhotun Nafisah ini.